Gue masih inget banget, jam 4 pagi di saloon Wild West itu, lampu strobe masih berkedip-kedip kayak jantung gue yang lagi deg-degan. Meja poker di depan, tiga cowok sombong yang udah ngeledek kita sepanjang malam, dan kita bertiga cewek ini cuma saling liatin—tau bahwa ini saatnya bikin mereka makan kata-kata.
Malam itu kita emang dari awal udah main tradisional banget, gak grusa-grusu. Setiap kali ada yang nawarin all-in, kita cuma geleng-geleng sambil ngopi. "Sabarlah," kata Sari, "uang gak lari kemana." Dan bener aja, setelah 6 jam nongkrong di kursi itu, akhirnya kartu bagus datang.

Waktu itu gue pegin flush, Dina straight, dan Sari full house. Tiga-tiganya! Kita pura-pura ragu, pura-pura mikir panjang, padahal di bawah meja jempol kita saling tunjukin. Pas river card keluar, kita langsung all-in barengan. Wajah ketiga cowok itu langsung pucat. Mereka fold semua, dan kita ambil pot gede banget!
Besok paginya, transfer masuk ke rekening kita bertiga. Liat nih buktinya—uang yang bener-bener kita perjuangin semalaman. Gak ada yang gratisan, semuanya hasil skill dan kesabaran.

Nah, dari pengalaman malam itu, gue mau bagiin satu tips buat kalian yang pengen serius main: jangan pernah terburu-buru. Main itu kayak nari, butuh timing yang pas. Amatin lawan, pelajari kebiasaan mereka, dan yang paling penting—jaga emosi. Kalo udah panas, berhenti dulu, tarik napas, baru lanjut.
Serius deh, kalo kita bertiga cewek aja bisa bikin tiga cowok jagoan itu kabur terbirit-birit, kalian pasti juga bisa! Ayo main bareng, buktiin bahwa skill dan strategi itu lebih penting daripada cuma modal nekat. Siapa tau besok kita bisa ketemu di meja yang sama!